Suka duka punya kekasih seorang pelaut

Menjadi pacar seorang pelaut memang sangatlah besar resikonya.
Tapi AKU TIDAK AKAN PERNAH menyesal
menjadi kekasih ataupun istrinya kelak !!

Olive .. yah itu sebutan baru untukku, kenapa begitu ?
karena kata olive merupakan sebutan nama kekasih seorang pelaut,
seperti dalam serial kartun Popeye :D hihi

Sebenarnya nama panggilanku banyak tapi,  aku paling sering di panggil kakdil
atau mba’dil (para pasangan taruna) .
waktu aku masih duduk di bangku SMP aku pengen punya kekasih anak Taruna ,
karena aku bosan dengan sekitar yang kebanyakan adalah anak gaul
atau anak reggae yang sok keren. Aku itu mau sangat punya kekasih seorang
Taruna  entah itu Tingkat Penerbangan, Pelayaran, atau semacamnya lah.
Karena menurutku taruna itu keren, mungkin karena di dukung
dengan seragam, padahal tanpa seragamnya mereka biasa-biasa saja.

Sekarang aku sekolah di SMK jurusan Keperawatan yang ada di Kotaku..
dan pacarku adalah seorang Pelaut

Aku juga tak tau mengapa begitu, mengapa dengan seorang pelaut? Hehe :D (mungkin sudah takdirnya yah).
Orang-orang yang mendukungku akan bilang “tidak semua pelaut berperilaku buruk”, Namun disisi lain
ada beberapa orang mengatakan “Semua pelaut itu sama saja, kalau jauh dari orang
terkasih pasti akan cari dambaan hati lain di sebrang sana, apalagi saat bersandar”. Tapi aku tak memperdulikan itu, karena apapun itu jalani saja.

Awalnya punya kekasih seorang pelaut itu sangat amat menyebalkan,
karena dia selalu terkurung dalam asrama. Sebenarnya tidak hanya pelaut saja yang hanya terkurung tapi, semua taruna pun seperti itu. Tapi hal itu membuatku menghela nafas setiap detiknya. Punya kekasih seperti tak punya kekasih. Tak pernah ada waktu untuk jalan bersama, setidaknya ngobrol santai. Apalagi saat ulang tahunku saja, dia tak bisamengucapkan kata “selamat”

Hubungan kami stagnan sangat, takda merah ataupun kuning yang
hanya ada hitam dan putih saja. Saat ada pesiar kadang kala si dia
main ke tempat aku . tapi paling Cuma sebentar saja. Karena jarang bisa ketemu, kalau kemana-mana,
main atau bermalam minggu, aku lebih sering dengan teman-teman. Tapi terkadang temanpun
tak bisa seterusnya bersama . kalau mereka jalan sama kekasihnya masing-masing,
aku hanya bisa melamun di kamar BBM-an, chatting dsb. Huhuhh.. menyebalkan sangat..

***** to be continued

Horee.. semester depan si dia sudah mau prola loh,
semoga tidak bersandar kemana-mana

Nenek moyangku seorang pelaut

Gemar mengarung luas samudera

Menerjang ombak tiada takut

Menempuh badai sudah biasa..

Angin bertiup layar terkembang

Ombak berdebur di tepi pantai

Pemuda berani Bangkit sekarang 

Kelaut kita beramai-ramai 

Note’s :

Pelaut bukanlah alasan aku mencintainya . Akupun tak memandang semua itu, aku tetap mencintainya bagaimanapun keadaannya itu. Sampai aku tau bahwa aku harus siap menjadi wanita “tidak biasa” menghadapi status dia sebagai seorang pelaut.
Pelaut! Pelaut itu tak jauh beda dengan yang lainnya. Tak lebih berharga, tak lebih istimewa. Kita harus banyak bersyukur dengan semua itu. Diluar sana banyak sekali yang lebih galau di banding kita karna jauh dari pasangan.

Keberuntunganku kali ini adalah bukan semata aku ingin pamer dan bangga tapi, Keberuntungan ini adalah perjuangan kita. Menjadi kekasih, istri pelaut itu semua membutuhkan banyak perjuangan. Kekasihku, tak peduli pangkat dan jabatannya apa, tak peduli gajinya sebanyak apa, tak peduli seragamnya bagaimana, aku akan tetap bangga mendampinginya..
Bagiku, dialah yang layak menemaniku, dan menerimaku sebagai kekasihnya, I love you him.. very much :*