Sayang..
Mungkin suratku ini takkan kau baca.
Mungkin juga surat ini akan habis termakan rayap.
Kemungkinan yang lain, surat ini akan hilang
oleh banyaknya perhatian yang tertuju untukmu.
Siapa lagi kalau bukan dari orang-orang yang bisa mengalihkan perhatianmu ?
Siapa lagi kalau bukan mantanmu ?
Kemungkinan yang lain, surat ini akan hilang
oleh banyaknya perhatian yang tertuju untukmu.
Siapa lagi kalau bukan dari orang-orang yang bisa mengalihkan perhatianmu ?
Siapa lagi kalau bukan mantanmu ?
Aku memang tak berharap lebih bahwa
kau
akan membalasnya, karena sudah sangat
cukup bagiku melihat bahagiamu dan ada
senyum sederhana yang terlukis sempurna
disudut bibirmu. Hal itu jauh lebih baik
daripada melihatmu sedih dan menitikkan
airmata di pipimu yang berlesung. Lupakan
siapa yang telah menulis surat ini dengan
begitu lancang! Lupakan siapa sosok dibalik
surat yang mungkin saja menggelitik hatimu!
Aku hanyalah sebagian kecil dari banyaknya
orang yang mencintaimu. Si Pengecut yang
tak mempunyai cukup keberanian untuk
mengungkapkan rasa CINTA dan RINDU
untukmu.
Dulu, dulu kau dan aku memang sempat
menjadi kita. Dan mungkin aku rasa, kau
menyayangiku dan mencintaiku seperti yang
pernah kau katakan padaku yangg, aku
sayang sama kamu. cuma kamu yang bisa
buat aku ngerasa sayang kaya gini lagi
setelah aku sama ****, sama **** pun aku ngga bisa ngerasa kaya gini' bahagianya aku setelah
mendengar ucapanmu itu. Apakah kau tau
siapa orang yang paling bahagia kala itu?
Aku, ya aku. Tetapi mungkin tidak untuk
malam ini. Apakah kau tau atas dasar apa
aku membuat secercik tulisan ini ? Atas
dasar aku CEMBURU, dan atas dasar aku
merasa TAK PANTAS, TAK MAMPU untuk
menjadi seperti mantanmu yang selama ini
masih tetap santai menguasai semua ruang
dibilik hatimu.
akan membalasnya, karena sudah sangat
cukup bagiku melihat bahagiamu dan ada
senyum sederhana yang terlukis sempurna
disudut bibirmu. Hal itu jauh lebih baik
daripada melihatmu sedih dan menitikkan
airmata di pipimu yang berlesung. Lupakan
siapa yang telah menulis surat ini dengan
begitu lancang! Lupakan siapa sosok dibalik
surat yang mungkin saja menggelitik hatimu!
Aku hanyalah sebagian kecil dari banyaknya
orang yang mencintaimu. Si Pengecut yang
tak mempunyai cukup keberanian untuk
mengungkapkan rasa CINTA dan RINDU
untukmu.
Dulu, dulu kau dan aku memang sempat
menjadi kita. Dan mungkin aku rasa, kau
menyayangiku dan mencintaiku seperti yang
pernah kau katakan padaku yangg, aku
sayang sama kamu. cuma kamu yang bisa
buat aku ngerasa sayang kaya gini lagi
setelah aku sama ****, sama **** pun aku ngga bisa ngerasa kaya gini' bahagianya aku setelah
mendengar ucapanmu itu. Apakah kau tau
siapa orang yang paling bahagia kala itu?
Aku, ya aku. Tetapi mungkin tidak untuk
malam ini. Apakah kau tau atas dasar apa
aku membuat secercik tulisan ini ? Atas
dasar aku CEMBURU, dan atas dasar aku
merasa TAK PANTAS, TAK MAMPU untuk
menjadi seperti mantanmu yang selama ini
masih tetap santai menguasai semua ruang
dibilik hatimu.
Aku ingin menjadi seorang yang kau
cinta,
aku ingin menjadi seorang yang kau sayang,
tak adakah sedikit celah di ruang bilik hatimu
untukku ? Apakah aku harus menjadi
sosok mantanmu itu dan bukan menjadi
sosok diriku sendiri agar kau mencintaiku ?
Aku tak tahu pasti.. Tak pernahkah kau
sedetik saja melirikku disini? Tak perlu kau
lihat jelas, cukup kau lirik saja aku disini,
yang tulus mencintaimu dan menunggumu
sampai saat ini.
Apa memang dari dulu tak pernah ada rasa
cinta dihatimu untukku ? Lalu, yang kau
katakan selama 9 bulan saat bersamaku itu ?
Atau mungkin memang hanya modusmu saja ?
Ah, aku tak percaya meskipun banyak orang
yang berkata begitu kepadaku. Aku sama sepertimu,
tak percaya tentang semua yang
dikatakan orang-orang diluar sana untukmu,
aku hanya percaya kamu.
Mungkin, aku memang tak seperti mantanmu.
Tak sempurna, tak seperti yang kau
definisikan untuk mantanmu. Tapi yang perlu kau
tahu, aku tulus mencintaimu dan aku
masih menunggumu disini untuk kembali
bersamaku. Maafkan aku yang telah lancang
mencintaimu dan menunggumu hingga saat
ini.
aku ingin menjadi seorang yang kau sayang,
tak adakah sedikit celah di ruang bilik hatimu
untukku ? Apakah aku harus menjadi
sosok mantanmu itu dan bukan menjadi
sosok diriku sendiri agar kau mencintaiku ?
Aku tak tahu pasti.. Tak pernahkah kau
sedetik saja melirikku disini? Tak perlu kau
lihat jelas, cukup kau lirik saja aku disini,
yang tulus mencintaimu dan menunggumu
sampai saat ini.
Apa memang dari dulu tak pernah ada rasa
cinta dihatimu untukku ? Lalu, yang kau
katakan selama 9 bulan saat bersamaku itu ?
Atau mungkin memang hanya modusmu saja ?
Ah, aku tak percaya meskipun banyak orang
yang berkata begitu kepadaku. Aku sama sepertimu,
tak percaya tentang semua yang
dikatakan orang-orang diluar sana untukmu,
aku hanya percaya kamu.
Mungkin, aku memang tak seperti mantanmu.
Tak sempurna, tak seperti yang kau
definisikan untuk mantanmu. Tapi yang perlu kau
tahu, aku tulus mencintaimu dan aku
masih menunggumu disini untuk kembali
bersamaku. Maafkan aku yang telah lancang
mencintaimu dan menunggumu hingga saat
ini.
With love and tears,